Profil
Ikhwa Fillah yang berbahagia
Ketika kita bertemu, mengenal
ikhwa-ikhwa di MPM dan membuat kita tertarik melihat perangainya… Itu bukan pilihan akhi, itu juga disebut kesempatan…
Bila kita memutuskan untuk mencintai ikhwa2 itu,
Bahkan dengan segala kekurangannya terlihat, itu baru disebut pilihan…, bukan kesempatan…
Ketika kita memilih bersama dengan
mereka…
Memilih bergabung dalam lembaga yang mereka berafiliasi di dalamnya…
Yang setelah kita tahu Lembaga MPM UIN namanya…,
Yang setelah kita tahu Lembaga MPM UIN namanya…,
walau apapun yang terjadi…, Itu juga adalah pilihan…
Bahkan ketika akhi menyadari bahwa
banyak lembaga mahasiswa yang tidak menyenanginya, termasuk mungkin lembaga
mahasiswa di fakultas antum.
Atau… ketika akhi menyadari ada
lembaga yang menyainginya dan kelihatan lebih banyak, lebih kuat, lebih
semangat, lebih banyak aksi dan lebih enjoy sepak terjangnya.
Dan akhi tetap memilih untuk mencintai MPM UIN dengan segala konsekuensinya…,
Itulah pilihan…, benar-benar pilihan.
Itulah pilihan…, benar-benar pilihan.
Akhi…, Perasaan cinta, simpatik,
tertarik…
Datang bagai kesempatan dari berbagai pintu dan arah… Namun ketahuilah cinta sejati yang abadi
lahir dari pilihan…. bukan kesempatan.
Berbicara tentang “Pilihan”, ada
suatu kutipan dari film yang mungkin sangat tepat “Kesempatan membawa kita bisa
mengenal dan hidup bersama, tetapi bagaimana membuat semuanya berhasil tetap
bergantung pada ‘kita’, itulah pilihan”
Akhifillah…, Dakwah yang diusung
lembaga ini benar-benar jelas terlihat di mata antum bukan ???
dan lembaga ini benar-benar
membutuhkan pengorbanan, semangat dan perjuangan antum di dalamnya…. bukan ???
He..he.. jangan khawatir!, tetap
berpulang padamu akhi…….. Untuk membuat dan melakukan pilihan,
Apakah akhi ingin melakukan sesuatu
untuk kemudahan, kesuksesan dan kejayaan dakwah yang diperjuangkannya…., ataukah tidak…?!!!
Sekali lagi berpulang padamu akhi,
kami tidak bisa memaksamu…
Pada suatu kempatan mungkin akhi
akan ditawarkan atau diamanahkan sebagai panitia kegiatan…,
Akhi bisa menerimanya… bahkan bisa menolaknya.
Tetapi mencintai tawaran atau amanah itu dan mau berjuang bersama ikhwa yang
lain, bersama ikhwa yang pucat pasi wajahnya karena banyak begadang… bersama
ikhwa yang sepertinya tidak memanjakan kesehatannya… bersama ikhwa yang
sepertinya kurang memperhatikan kuliahnya… bersama ikhwa yang tidurnya kurang,
sering terjaga, bebantal sajadah terlipat, melawan dingin beselimutkan pakaian
sekenanya, serta bisingan nyamuk yang akrab dengannya di malam hari di Masjid
kampus….
atau bersama ikhwa yang mengundang
benci orang lain, keluarga bahkan masyarakat karena sikap dan penampilannya
180% berubah karena konsekuensi dari pilihannya itu, ….
Adalah pilihan yang harus kita
lakukan… jika benar cinta kita untuk Allah dan rasul-Nya.
Akhifillah di MPM UIN ini, bila
benar menjadi pilihan. kuminta jangan menuntut kesenangan dan kepuasan individu
sehingga mesti sesuai mood atau tidaknya kegiatan, baru akhi bersedia terlibat
!
Jangan menuntut aksi dan gerak
lembaga ini harus bisa seperti lembaga dakwah ini dan itu padahal mereka
longgar terhadap sunnah….!
Jangan pula menuntut mengapa mesti
bermusyawarah melulu, sehingga antum bepikir berkali-kali baru mau hadir itupun
setelah diingatkan lewat HaPe atau dijemput…!
Jangan pula antum merasa ikhwa-ikhwa
di MPM terlalu kaku dan tidak fleksibel sehingga antum bersikap cengeng dan
meniru gaya bahasa yang justru bisa menghilangkan ketegaran seorang mujahid
yang bersamamu atau bahkan mencabut ketegaran dalam diri antum sendiri…!
Dan akhi, kuminta padamu jangan pula
berjiwa inferior (lemah kemauan) atau merendah diri dan berdzu’u dzhaan bahwa
antum tidak berguna(ji) di MPM, tidak dicari(ji) sama ikhwa, atau merasa tidak
ada(ji) yang bisa saya lakukan…!
Jangan akhi…! Sekali-kali jangan…!
Sebab keberadaan antum seperti itu akan
melonggarkan, bahkan mencerai beraikan sedikit demi sedikit simpul kokoh yang
menjadi prinsip dakwah kita sejauh ini.
TETAPI…
Jadikanlah afiliasi antum untuk
belajar mencintai perintah Allah dan Rasulnya dengan cara yang sempurna… sesuai
dengan ilmu dan bashirah.
Jadikanlah keberadaan antum
penyuplai semangat ikhwa lain dengan ta’awun (tolong menolong) dalam perjuangan
dan dakwah ini sesuai potensi yang dititipkan Allah kepadamu.
Jadikanlah diri antum sebagai sebab
hidayah saudara muslim lain mengenal kewajibannya sebagai hamba Allah dan
menjalankannya…, itulah bentuk cinta hakiki padanya.
Jadikanlah diri antum untuk selalu
sami’na wa atho’na dengan apapun yang diamanahkan, selama itu upaya meninggikan
izzah islam di kampus merah ini. Karena antum pulalah yang akan menuai hasilnya
kelak di kemudian hari.
Jadikanlah hidup antum selalu
berkesan karena bargaul dengan kesusahan dan ketidaksempurnaan menuju
kesempurnaan hakiki…
Selalu berkesan bersama ikhwa-ikhwa
yang selalu menyungging senyum tulus gembira menatap wajah antum… walau dalam
diri mereka sendiri terlilit banyak masalah dan tak ingin membebani antum
dengan masalahnya. Kecintaannya adalah semua kebaikan yang ia cintai bagi
dirinya juga antum miliki bahkan lebih, dan kebahagiaannya adalah apa-apa yang
membuatmu, membuat saudara seimannya bahagia.
Dan terakhir…
Kupinta padamu akhi, jadikanlah
hidup ini laksana matahari menyinari penuh faedah dan manfaat tanpa
membinasakan dirinya sendiri, indah penuh warna di MPM UIN walau terkadang
harus bersimbah peluh berkuah keringat karena ilmu dan bashirah, demi dakwah
yang diusungnya.
Jangan seperti lilin, walau menyinari namun ia membinaskan
dirinya sendiri.
dari Hamba Allah yang masih selalu menantikan semangat dari antum semua
Post a Comment