Urgensi Masjid

Masjid adalah tempat yang digunakan untuk sujud, setiap tempat yang digunakan untuk berserah diri (beribadah)

Az Zujaj berkata : ‘Setiap tempat yang digunakan untuk berserah diri (beribadah) itulah masjid sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: ”Telah dijadikan bumi bagiku sebagai masjid dan sesuatu yang suci dan mensucikan.”


Kedudukan dan Keutamaan Masjid dalam Islam.
Masjid memiliki kedudukan dan peran yang sangat penting dalam pembinaan ummat, sebab hampir setiap sendi-sendi pembinaan yang bersifat ruhiyah dilakukan di masjid, karena masjid adalah rumah Allah, di dalamnya seseorang dapat mengingat Allah, memberikan nasehat, shalat dan orang yang menziarahinya, berarti telah meramaikannya. Masjid ibarat menara petunjuk dan syiar Islam, bahkan ia merupakan lembaga pertama kali dimana pancaran ilmu pengetahuan Islam mulai tersebar. Diantara keutamaan-keutamaan masjid adalah

Masjid adalah rumah Allah, maka tidak layak bagi orang yang menyekutukan Allah berada dalam masjid. Sebagaimana firman Allah
“Dan Sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah”

Ketenangan akan didapat bagi orang yang membaca dan mempelajari kitabullah dalam rumah Allah (masjid). Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam shahihnya, “Tidaklah sekelompok orang berkumpul di suatu masjid (rumah Allah) untuk membaca Al Qur’an, melainkan mereka akan diliputi ketenangan, rahmat, dan dikelilingi para malaikat, serta Allah akan menyebut-nyebut mereka pada malaikat-malaikat yang berada di sisi-Nya. Barang siapa yang ketinggalan amalnya, maka nasabnya tidak akan mempercepatnya.”

Manusia yang memakmurkan masjid adalah manusia-manusia pilihan Allah dari para Nabi dan para Rasul serta orang-orang yang mengikuti mereka dari orang-orang mukmin.
Firman Allah :
“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdo`a): “Ya Rabb kami terimalah dari kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Ya Rabb kami! Jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) di antara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadah kami dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.

Orang-orang yang memakmurkan masjid adalah orang-orang yang bersaksi atas keimanan kepada Allah.
Firman Allah
“Hanyalah yang memakmurkan, masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.”

Ibnu Katsir –rahimahullah- mengatakan; “Allah ta’ala bersaksi dengan keimanan bagai orang-orang yang memakmurkan masjid, sebagaimana perkataan Imam Ahmad dari Abu Sa’id Al Khudri bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Jika kalian melihat seseorang biasa mengunjungi masjid saksikanlah bahwa dia adalah seorang mu`min, ” Allah berfirman: “Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah adalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian.”

Allah menjanjikan seseorang yang membangun masjid dengan ikhlas mencari pahala dari Allah, maka Allah akan membangunkan rumah untuknya di surga. Sebagaimana hadits riwayat imam Bukhari, Muslim, Tirmidzi dan yang lainnya sebagai berikut
Dari Mahmud bin Labid bahwa Utsman bin Affan bermaksud hendak merenovasi masjid, tetapi kebanyakan orang mencegahnya. Mereka lebih suka membiarkan masjid sebagaimana adanya. Maka dia berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam, bersabda: “Barangsiapa membangun masjid karena Allah, maka Allah akan membangunkan untuknya di surga seperti itu’.”

Allah akan menaungi seseorang yang hatinya selalu terpaut dengan masjid. Berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan yang lainnya sebagai berikut

Dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Ada tujuh golongan manusia yang akan mendapat naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya; pemimpin yang adil, seorang pemuda yang menyibukkan dirinya dengan ‘ibadah kepada Rabbnya, seorang laki-laki yang hatinya terpaut dengan masjid, dua orang laki-laki yang saling mencintai karena Allah; mereka tidak bertemu kecuali karena Allah dan berpisah karena Allah, seorang laki-laki yang diajak berbuat maksiat oleh seorang wanita kaya lagi cantik lalu dia berkata, ‘Aku takut kepada Allah’, dan seorang yang bersedekah dengan menyembunyikannya hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya, serta seorang laki-laki yang berdzikir kepada Allah dengan mengasingkan diri hingga kedua matanya basah karena menangis.”
 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.